Sweet Home



Ada yang sudah baca webtoon satu ini? Yang suka genre thriller pasti sudah tidak asing ya, apalagi yang sudah pernah baca webtoon “Bastard”, yup, author kedua serial ini sama, Youngchan Hwang/Carnby Kim.

Ngomong-monyong, saya sendiri sebetulnya belum menyelesaikan membaca serial Bastard, tapi dari sinopsisnya yang super padat, singkat dan sangat jelas, sudah bisa dipastikan tema dan cerita apa yang diusung dalam serial webtoon satu itu. 

"There is a serial killer in my house!" – Bastard.

Tidak kalah misterius dengan pendahulunya, Sweet Home mengusung tema thriller dengan latar cerita kids jaman now. Tokoh utama ceritanya sendiri adalah seorang anak remaja bernama Hyun Cha, yang kemudian menjadi yatim piatu dan sebatang kara setelah di tinggal mati kedua orang tua dan saudara perempuan satu-satunya dalam sebuah kecelakaan nahas.


Bermodal warisan dengan jumlah sangat terbatas, Hyun Cha berhasil menemukan kamar sewaan di sebuah gedung apartemen (atau mungkin semacam Rumah Susun ya) dengan harga murah untuk tempat tinggal barunya, seorang diri, dan di sinilah semua kekacauan yang tidak terduga mulai terjadi.

Sejak kemunculan perdananya, alur cerita Sweet Home sudah membuat penasaran. Episode awal mungkin terkesan biasa saja (maklum baru perkenalan), belum ada tanda-tanda keanehan akan terjadi, semuanya normal dan adem, kayak hati aku setelah mengenal kamu (iya, iya). Belum bisa ditebak ke mana si yang mpunya cerita akan membawa kisah kita bersama (mulai baper) eh kisah Hyun Cha nantinya.

Deuh.

Di bawah sini spoiler ya, tapi tidak banyak kok, cukup saja.

Awalnya memang tidak ada tanda-tanda jika webtoon ini akan menyuguhkan cerita tentang monster yang mulai bermunculan menguasai kota. Bahkan saya berpikir, mungkin saja jadinya malah cerita hantu atau alien.

Tidak, ternyata mereka bukan hantu maupun alien. Mereka adalah makhluk-makhluk aneh yang sekalipun kau menghancurkan kepalanya, mereka akan tetap hidup. Cara membunuhnya tidak seperti cara membunuh Zombie, buang jauh-jauh cara pembunuhan macem tu, tak baik tak baik (kata Ipin –Upin).


Mereka berkeliaran, mereka berevolusi, dan mereka memangsa manusia. Kota pun terisolasi. 

Memasuki episode, sekitar 27 – 28, kita mulai diberi petunjuk dari mana monster-monster itu berasal, dan wow saya terkejud, ini adalah sesuatu yang sebelumnya tidak saya perkirakan, dan wow saya lebay.

Tapi, bisa saya jelaskan...

Para monster itu sebelumnya adalah manusia biasa. Bukan virus yang membuat mereka seperti itu, bukan kendali alien seperti perkiraan para ahli dalam webtoon itu, tapi yang membuat mereka menjadi monster adalah keputusasaan dan depresi. Sisi gelap yang bisa membuat manusia itu berevolusi, berubah menjadi moster dengan bentuk menyerupai hasrat gelap yang sebelumnya hanya mampu terpendam dalam hati mereka saat menjadi manusia.


Seperti itulah.

Kenapa, bagaimana, dan sejak kapan semua itu terjadi, masih menjadi misteri sampai saat ini. Serialnya sendiri baru mencapai episode ke-28 untuk versi Bahasa Inggris, untuk versi Bahasa Indonesia saya tidak mengikuti, karena tertinggal terlalu jauh dengan versi Bahasa Inggris.

Selama 28 episode ini, banyak hal-hal yang membuat saya berpikir, tentang manusia dan dunia (gayaaaaaa) sehingga mengantarkan saya pada satu kesimpulan, monster itu ada di dalam diri kita sendiri, adalah pilihan kita untuk bisa mengendalikannya atau malah sebaliknya, memberi kuasa pada monster itu untuk mengendalikan kita.

#30HariMenulis Challenge Day 17 
Jumlah kata: 492

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Usai Disini

A Boy Called Billy