Dialog Kekinian

Untuk jadi perhatian: Tulisan ini tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) dan mengandung banyak kata tidak baku, mohon dimaafkan. Atas kasih sayangnya, saya ucapkan terima kasih cinta.

Line Sticker

Martabak mertua. 

Di sebuah Majelis Julidiah.

Sie. Konsumsi: Siiiis, go food yuuuk (jari sibuk sama hape, muka sama layar jarak 10 senti)

Notulen: Apa nih yang rekomendit? (jari sibuk di keyboard netbook)

Sie. Konsumsi: Ada yang lagi nge-hits nih, endeuuus keknya (kasih lihat layar hape ke Notulen)

Notulen: (Mendelik) kedeketan woi!

Sie. Konsumsi: Ehehehe monmap kakaaaa (jauhin layar hape sedikit). Nih ini nih, namanya mar-ta-bak-mer-tua (bibir ala Angelina Jolie)

Bendahara: Gak seblak janda aja apa?(sambil ngunyah keripik Maicih)

Sie. Konsumsi: Bosen kali (muterin bola mata dia yang gede)

Pimpinan Majelis: Boleh tuh dicoba si martabak mertua, yang pake mozarela itu kan? (ikut meriksa gawean notulen)

Sie. Konsumsi: Iyeessss siiiis, endolita tentu saja (matanya kelilipan)

Sekretaris: Beli dua lah (nyomot keripik Maicih sang Bendahara)

Sie. Konsumsi: Ku order yaaa

(Semua anggota memberi sinyal oke.)

Sie. Konsumsi: Siiisss, total xx.xxx rupiah yes, cus sudah ku order

Bendahara: Njir, mahligaiiiiii (muncratin keripik Maicih yang lagi dikunyah).

--- 

Tik tok. 

Grup whatsapp Majelis Julidiah.

Sie. Konsumsi: Siiis, aku hapus tik tok nih ah, gegara si Bowo, ku jadi sebel. (emot nangis)

Bendahara: Dasar alay

Sie. Konsumsi: Iyes ku memang alay, kenapa? (bagiin link postingan baru dari Mimi Peri)

Bendahara: Ih maneh, merusak mata gua

Notulen: Heh si mas nganu instal aplikasi tik tok, barusan pas lewat mejanya ku lihat. Bukannya doi kemarin ceramah panjang lebar ya soal tik tok? huftness.

Sie. Konsumsi: Serius?

Pimpinan Majelis: Dasar hipokrit

Sekretaris: Malesin beuuuuud

Sie. Rohani: Heh maraneh sekalian ghibah!

Kemudian ganti topik, julidin artis, beklah.

--- 

Siti Badriah – Lagi Syantik. 

Jam istirahat di Kantin Kejulidan.

Sie. Konsumsi: (Buka youtube dari hape) Siiiiis, lihat nih Sibad video Lagi Syantik-nya udah 220M viewer azaaaaaa

Sekretaris: Amazing ya Mbak Sibad, dua bulan viewer-nya 200 juta lebih gitu. Orang Indonesia pan dalam dua bulan biasanya cuma nyampe 10 jutaan viewer doank, mana jadi trending nomor 2 lagi 4 minggu berturut-turut, ckckck. 

Notulen: Gua ya ga habis pikir kok bisa itu lagu dia masuk Billboard Youtube, what the hell is going on with BB? (nyeruput es jeruk)

Sie. Konsumsi: Ya teruuuusss? (lempar tatapan sebel)

Sie. Rohani: Ih kalian mah lihatnya yang begituan (penasaran juga, mepet lihat youtube di hape Sie. Konsumsi)

Sekretaris: Temenku bilang, Sibad dari video Syantik-nya di youtube itu bisa ngantongin dua puluh em lho

Bendahara: What? Dua puluh em? Miliyar? (matanya hampir copot)

Sie. Konsumsi: Ih cucok deh Kak Sibad, ku iri syantiiiik syantiiiik (dipelototin Bendahara)

Pimpinan Majelis: Ah masa? Hitungan dari mana? Eh makasih Mbak (nasi goreng pesanannya siap, kemudian langsung dilahap)

Sekretaris: Iyes, kan dari iklan tuh banyak. Cara ngitungnya ku pun tak tahu, si temen yang tahu

Pimpinan Majelis: Tar tanyain temennya (nyuapin nasi goreng)

Sekretaris: Okeee

#PENTING.

---

Akhir kata, mari sama-sama ucapkan hamdalah, Alhamdulillah.

#30HariMenulis Challenge Day 21
Jumlah kata: 444 (Tanpa mukadimah dan tanpa kesimpulan)

Komentar

  1. duniaputri16 Juli 2018 pukul 01.15

    bengcek!!!! ku terhibur sangaaat. ahahahh. ---> sooo real, like real lyfe~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, Nona.16 Juli 2018 pukul 09.06

      astaga si aku teh baru nyadar dirimu meninggalkan jeja di TKP xD maapkeun hamba Putri~

      wakakakakakaka so real yes xD

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Hari ke-21 Menulislah tentang adat SUKU-mu yang menurutmu menarik. *** Upacara Tingkeban. Atau lebih dikenal dengan upacara tujuh bulanan bagi perempuan yang sedang hamil 7 bulan. Salah satu adat suku sunda yang sudah jarang sekali saya lihat, sepertinya terakhir saya lihat upacara adat ini waktu saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, entah sekarang masih dilakukan apa tidak. Mungkin masih, hanya tidak banyak. Bagi saya, upacara adat ini menarik karena memiliki bagian khas (yang sangat saya sukai waktu saya masih kecil) yaitu rujak kanistren, rujak yang dibuat dari 7 macam buah-buahan. Rujak ini harus dibeli menggunakan genteng yang dibentuk bulat seperti koin, saya sempat lupa namanya apa, tapi setelah saya tanya sama om google tadi, yang konon serba tahu itu, akhirnya saya tahu kalau namanya talawengkar, yeay!. Talawengkar merupakan alat transaksi wajib (sebagai pengganti uang) jika kita menginginkan rujak kanistren tersebut. Saya dan sepupu-sepupu s...
Baca selengkapnya

Usai Disini

Tatangan: Membuat cerita dari lagu Raisa - Usai Disini Pedihnya Tanya yang tak terjawab Mampu menjatuhkanku yang dikira tegar “Hei Yar, Nunggu lama ya?” Sandra menarik kursi di depanku, duduk. Aku hanya menggeleng dan tersenyum, mengaduk milk shake cokelat yang sudah ku pesan terlebih dahulu. “Mas.” Sandra mengangkat tangannya hendak memesan. Seorang waiter dengan perawakan jangkung dan berwajah sangat manis menghampiri kami, mengambil sebuah note dari sakunya dan bersiap menuliskan pesanan Sandra. “Frape moccacinonya satu ya, em… sausage and friesnya deh boleh sekalian” dengan cekatan Waiter itu menuliskan menu yang di sebutkan Sandra. “Kamu gak pesan makan Yar?” “Engga deh masih kenyang” “Ya, sudah. Itu aja mas, makasih ya” “Saya ulangi pesananannya ya Kak, Frape moccaccino satu, sausage and friesnya satu” “Yaas.” Sandra mengatakannya dengan nada menggoda sembari mengeluarkan senyuman mautnya, dasar genit. “Baik, ditunggu sebentar ya Kak” Si Waiter terli...
Baca selengkapnya

A Boy Called Billy

Gambar
deviantart-so-sad-by-mazaises “Bau amis!” “Anak ikan!”   “Bajak laut!” “Dasar cacat!”   Ejekan itu ibarat camilan sehari-hari bagi Billy, seorang bocah berusia dua belas tahun yang lahir dalam keluarga penjual ikan di sebuah desa dekat pesisir pantai. Dirinya memiliki kelainan fisik, kaki kirinya lebih kecil dari kaki kanannya karena penyakit polio yang ia derita saat berusia 4 tahun. Sedangkan mata sebelah kanannya tidak bisa melihat semenjak ia dilahirkan sehingga kelopak matanya tertutup seiring pertumbuhan usia Billy, membuat anak-anak seusianya kerap melemparkan ejekan-ejekan yang menyerang fisik Billy. Tidak hanya anak seusianya, terkadang orangtua mereka pun memandang rendah pada Billy, tak ayal mereka melarang anak-anak mereka untuk bergaul dengan Billy, bahkan oleh orangtuanya sendiri dia sering dimarahi dan dibentak dengan kasar. “Pegang pisaunya dengan benar, dasar anak tidak berguna!” Bentak sang ayah, dengan tangan kecilnya y...
Baca selengkapnya