Generasi YOLO YOLO

Hari ini kasih ulasan apa ya...

Kalau bahas lirik lagu sepertinya oke juga ya? Baiklah, hari ini kita pilih ini saja, BTS – Go Go, for your information lagu-lagu BTS selalu mengandung banyak teori yang sering bikin sakit gigi, huft.



Berbeda dengan lagunya yang disajikan seru dengan tarian lucu, liriknya sendiri ternyata berisi sebuah sindiran terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dewasa ini, terutama yang terjadi pada generasi muda di Korea (dan mungkin dibeberapa belahan bumi lainnya, who knows) sehingga populer lah frasa YOLO, You Only Live Once. 

Arti dari judul lagunya sendiri adalah “Rather than worrying, Go” dalam bahasa Korea (고민보다, Gominboda). Kalau baca lirik lagunya mentah-mentah, secara garis besar isinya hanya tentang kesenangan semata, spending all your money, hamburkan saja sampai puas! Sampai kamu enggak punya lagi uang untuk disimpan, besok lusa bodo amat makan sama apa, yolo yolo yo! (kemudian ditabok emak-emak satu kompleks). 

BTS, hanya mereprentasikan apa yang dirasakan anak muda generasi mereka. Apa yang mereka dengar dari orang-orang yang berada di sekeliling mereka, keluarga, teman dan penggemar mereka. Kenapa kebanyakan dari generasi muda ini tidak mempunyai rencana masa depan, hidup tanpa tanggung jawab, dan menghamburkan uang yang mereka dapat? Kenapa harus capek-capek menyimpan uang untuk membeli rumah atau membangun sebuah keluarga kalau tenyata sekeras apapun kamu bekerja, tetap saja tidak akan cukup utntuk memenuhi semua kebutuhan itu? Terutama mengingat biaya hidup jaman sekarang begitu mahal, apalagi dalam hal membesarkan anak di Korea. Kinda depressing. 

Barang kali ada yang berkenan meneruskan, saya akan coba ulas tentang pesan tersirat dalam lirik lagu Go Go ini.

Dollar, Dollar
Blow it all (spending all) in one day
Run run, I earn and I waste it on frivotilies
Run run, run run, run run

Kata “Run” atau lari dalam bahasa Korea adalah “dallyeo” yang mana pengucapannya mirip dengan “Dollar” oleh lidah Korea, jika didengarkan, akan jadi seperti kata “dollar” yang diulang-ulang. Fakta lainnya adalah terdapat istilah “oneul dallyeo” atau “run today” dikalangan para pekerja kantoran yang mempunyai arti “let’s get trashed today” dimana mereka mengajak bersenang-senang melupakan jika besok adalah hari senin! 

Sebenarnya bukan karena besoknya hari senin juga sih, bisa saja besoknya hari selasa, rabu, kamis, jum’at ataupun sabtu, itu hanya perumpamaan yang saya pilih untuk mengartikan maksud dari kata “oneul dallyeo”, everyday is a working-day!.

I want it cruisin’ on the bay
Want it. Cruising like Nemo
Don’t have money but I want to go far away
I don’t have money but I want to rest my fatigue away
Don’t have money but I want to eat Ono Jiro Food. 

Ada yang mengatakan jika kalimat pertama pada bait kedua, kata “bay” bisa jadi maksudnya adalah eBay, situs belanja dimana kamu bisa “cruise” atau menjelajah mencari barang dan menghamburkan uang, dengan kata lain online shopping! Siapa yang tidak ketagihan online shopping (terutama jika ada cashback atau gratis ongkos kirim. Duh.)? 

Cruisin’ like Nemo. Um,”Finding Nemo”? Bisa jadi. Kalian tahu cerita Twenty Thousand Leagues under the Sea karya Jules Verne? Dalam cerita itu ada seorang kapten misterius bernama Nemo, belakangan diketahui jika dia bepergian mengarungi lautan bebas dengan membawa luka yang sangat dalam disebabkan oleh masyarakat tempatnya berasal. Konon nama si Nemo dalam film Finding Nemo pun diambil dari nama tokoh kapten dalam buku tersebut. 

Ono Jiro adalah sushi paling mahal di dunia.

After working hard, I earned my pay
Gonna spend it all on my own tummy
Gather speck into speck
Pay it all into blow-it-fun
Leave me be. Even if I overspend
Even if I break apart my saving tomorrow
Like I’m crazy 

Ddangjinjaem (blow-it-fun) adalah frasa slang dari kata Ddangjin/Tangjin yang berarti menghamburkan uang dan “Jaem” kependekan dari “Jaemi” dalam bahasa korea yang artinya senang/bersenang-senang. Anak muda cenderung menghabiskan uangnya dengan bersenang-senang karena merasa stres atau jenuh dalam pekerjaan. Untuk lirik “gather speck into speck” katanya sih kebalikan dari ungkapan “gather speck into a mountain” yang berarti anak muda jaman sekarang itu kebalikan dari jaman dulu, kalau dulu orang-orangnya rajin menyimpan/menabung sebagian dari penghasilan mereka alias apik.

Woo there’s no tomorrow
My future is already being held as collateral
Woo, spend more of my money
Friend, wasup!
Do you want some?

Dollar Dollar
Spending it all in one morning
Run run, man, I spend it like some party
Dollar Dollar
Until the day you get light in the little hole you live in
Until the sun rises


YOLO YOLO YOLO YO
YOLO YOLO YO
Blow-it-fun Blow-it-fun Blow-it-fun
YOLO YOLO YOLO YO
Where my money yah
Spending all Spending all Spending all
YOLO YOLO YOLO YO
YOLO YOLO YO
Blow-it-fun Blow-it-fun Blow-it-fun
YOLO YOLO YOLO YO
Where the party yah
Spending all Spending all Spending all

Where my money yah?
Where the party yah?
My week is Mon Tues Wed Thurs Fri Fri Fri Fri 

Pegawai kontrak pada sebuah perusahaan, biasanya selalu diminta bekerja lembur tanpa diberi uang lembur, “My week is Mon Tues Wed Thurs Fri Fri Fri” adalah ungkapan sarkasme tentang jam kerja mereka, dimana dalam seminggu, hari mereka hanya sampai jum’at saja, tidak ada sabtu, tidak ada minggu, Weekend is Fridays, no Free-day!.

My bank account yah
Is like a barrel with a hole in the bottom
Everyday I’m pouring water in it.

Setelah satu bulan (atau mungkin dua minggu sekali) gaji kita akhirnya dibayarkan ke dalam rekening, tapi bahkan sebelum sempat kita pakai, uang itu sudah keburu habis untuk bayar kartu kredit lah, cicilan motor lah, cicilan mobil lah dan lain-lain dan seterusnya. So, “what’s the point?”.

Why not just break the barrel instead
We are too young to be doing nothing but worrying all the time.
Just today, instead of worrying, do “Go”
If you save it in fear, it’ll become shit.
Just hit it! 

Di Korea ada permainan kartu bernama “Go-Stop”. Saya sendiri tidak begitu paham dengan tata cara permainannya, namun saya menemukan sumber yang membahas tentang permainan ini. Kurang lebih begini, dalam permainan ini ada sekelompok kartu yang jika terkumpul ada dua kemungkinan yang akan terjadi, kalah atau menang. Jika kita memutuskan untuk menyimpan kartu tersebut sampai akhir, setidaknya kita harus dapat kombo untuk bisa menang, tapi jika di akhir kita tidak mendapat kombo, maka kita kalah. Kumpulan kartu ini memiliki istilah nama “odong” yang mana bunyinya mirip frasa “Ddong” yang artinya “sial”.

Dalam permainan ini, saat kamu bilang “Go” kamu bisa lanjut mengambil kartu. Tapi ini beresiko, karena kalau kamu bilang “Go” kemudian ambil kartu dan gagal, maka kamu kalah, pun sebaliknya. Jadi, pilih maju atau berhenti ? Kudu tegas. 

Lirik pada bagian ini memiliki pesan kurang lebih seperti ini, “daripada lu galau dengan esok hari yang enggak jelas, mending bersenang-senang seharian, lakuin apapun yang lu suka, jangan kebanyakan mikir, jangan sia-siain hidup lu hari ini”. Rather than worrying, Go!

YOLO YOLO YOLO YO
Rather than worrying, Go!
Rather than worrying, Go. (Everybody!)

Huaaaaa, panjang ya, saya sendiri sampai pusing nulisnya (lha!). Lagunya memang menyenangkan tapi makna dari liriknya bikin sakit kepala (dan sebenarnya, miris). Cuma suka ikutan bahagia saja pas nyanyi “YOLO YOLO” sambil goyang-goyang ha ha ha. Jadi, apakah kamu generasi YOLO YOLO? Saya sih setengah-setengah, tergantung kadar kejenuhan, lagi tinggi atau rendah.
---
#30HariMenulis Challenge Day 7
Jumlah kata: 1.172 (Tanpa Intro)

Catatan: Saya sendiri baru tahu sekarang tentang novel Twenty Thousand Leagues under the Sea, sekalian mencari referensi untuk tulisan kali ini, jadi saya mencari beberapa ulasan tentang novel ini dan sepertinya tertarik untuk membacanya nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Usai Disini

A Boy Called Billy