Ninelicious.

Hari ke-6 menulis.


Bertepatan dengan hari pertama di Bulan Ramadhan. Hmmm. Awalnya sempat bingung apa yang harus saya tulis ya kali ini? yang berhubungan dengan tanggal lahir saya, dan mungkin hidup saya juga he he.

Akhirnya wangsit datang begitu saja saat jam dinding kantor menunjukkan pukul dua siang, Teng!  

Langsung saja terpikir tentang makanan, mmm enak nih bahas makanan, siapa tahu bisa jadi referensi untuk buka puasa "tidak sehat" ha ha ha. 

So, let me introduce, 9 jenis makanan atau camilan yang membuat saya suka lupa kolesterol dan program diet, yang membuat kiloan saya naik tanpa ampun, yang mampu memberikan saya efek samping ketagihan dan ke-khilafan, deuh, sungguh hina.

Nominasinya adalah ...

Gorengan.

Duh, makanan satu ini memang sangat sulit untuk di tolak. Padahal jelas-jelas kaya akan kolesterol dan lemak tak jenuh. Sumber segala penyakit, katanyaaaa (tidak mau mengakui lu mah ci!), ha ha. Tapi ini makanan memang sangat sulit di tolak, khususnya bagi saya, FBG, Fans Berat Gorengan.

Bakso.
Idolanya para wanita dan sanak saudaranya. Eits jangan salah lho, si benda bulat-bulat tak sempurna ini mampu memanjangkan silaturrahmi, contohnya silaturrahmi sama Mas-mas tukang baksonya.

Baso tahu/Somay.
Baso tahu ini favorit Ibu saya awalnya, karena sering membelikan titipan beliau, lama-lama saya jadi ikutan addict sama jajanan satu ini. Apalagi kalau makannya pas sore-sore gitu, endeess.

Mie instan (Biasanya Ind*mie atau Ramen Niss*n).
Sang teman sejati di akhir bulan atau malem-malem pas lagi hujan. There is no words can describe how precious you are, dear.

Seblak.

Endeeesss. Pedeesss. Komplit sudah. Paling surga kalau di makan siang-siang. Ini camilan jadi favorit para penghuni kantor akhir-akhir ini, semacam jajanan sunnah jam istirahat.

Batagor.
Sejauh ini sih buat saya, batagor paling nyaman di lidah saya adalah batagor elizabeth yang dekat sama Tegalega itu lhoo.

Cilok.
Aciiii di colok dengan sambel kacang khas, mmmmmm.

Keripik Pedas.

Temennya pas lagi nonton film atau sekedar ber-chit chat ria bareng anggota Gengs. Mantaaappppppss!

Last, but not least.

Cakwe.
Ada yang panjangnya besar-besar, ada yang panjangnya kecil-kecil alias mini, ada juga yang bentuknya sedikit bulat-bulat, tapi yang jelas rasanya gurih-gurih enyoy!

That's all for today, yang perlu kalian ingat disini adalah semua jajanan di atas termasuk golongan jajanan "terkutuk" karena mengandung MSG alias penyedap rasa yang bisa bikin ketagihan kayak narkoba, ha ha ha.


Selamat jajan guys!


#3oHariMenulis Hari ke-6

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Hari ke-21 Menulislah tentang adat SUKU-mu yang menurutmu menarik. *** Upacara Tingkeban. Atau lebih dikenal dengan upacara tujuh bulanan bagi perempuan yang sedang hamil 7 bulan. Salah satu adat suku sunda yang sudah jarang sekali saya lihat, sepertinya terakhir saya lihat upacara adat ini waktu saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, entah sekarang masih dilakukan apa tidak. Mungkin masih, hanya tidak banyak. Bagi saya, upacara adat ini menarik karena memiliki bagian khas (yang sangat saya sukai waktu saya masih kecil) yaitu rujak kanistren, rujak yang dibuat dari 7 macam buah-buahan. Rujak ini harus dibeli menggunakan genteng yang dibentuk bulat seperti koin, saya sempat lupa namanya apa, tapi setelah saya tanya sama om google tadi, yang konon serba tahu itu, akhirnya saya tahu kalau namanya talawengkar, yeay!. Talawengkar merupakan alat transaksi wajib (sebagai pengganti uang) jika kita menginginkan rujak kanistren tersebut. Saya dan sepupu-sepupu s...
Baca selengkapnya

Usai Disini

Tatangan: Membuat cerita dari lagu Raisa - Usai Disini Pedihnya Tanya yang tak terjawab Mampu menjatuhkanku yang dikira tegar “Hei Yar, Nunggu lama ya?” Sandra menarik kursi di depanku, duduk. Aku hanya menggeleng dan tersenyum, mengaduk milk shake cokelat yang sudah ku pesan terlebih dahulu. “Mas.” Sandra mengangkat tangannya hendak memesan. Seorang waiter dengan perawakan jangkung dan berwajah sangat manis menghampiri kami, mengambil sebuah note dari sakunya dan bersiap menuliskan pesanan Sandra. “Frape moccacinonya satu ya, em… sausage and friesnya deh boleh sekalian” dengan cekatan Waiter itu menuliskan menu yang di sebutkan Sandra. “Kamu gak pesan makan Yar?” “Engga deh masih kenyang” “Ya, sudah. Itu aja mas, makasih ya” “Saya ulangi pesananannya ya Kak, Frape moccaccino satu, sausage and friesnya satu” “Yaas.” Sandra mengatakannya dengan nada menggoda sembari mengeluarkan senyuman mautnya, dasar genit. “Baik, ditunggu sebentar ya Kak” Si Waiter terli...
Baca selengkapnya

A Boy Called Billy

Gambar
deviantart-so-sad-by-mazaises “Bau amis!” “Anak ikan!”   “Bajak laut!” “Dasar cacat!”   Ejekan itu ibarat camilan sehari-hari bagi Billy, seorang bocah berusia dua belas tahun yang lahir dalam keluarga penjual ikan di sebuah desa dekat pesisir pantai. Dirinya memiliki kelainan fisik, kaki kirinya lebih kecil dari kaki kanannya karena penyakit polio yang ia derita saat berusia 4 tahun. Sedangkan mata sebelah kanannya tidak bisa melihat semenjak ia dilahirkan sehingga kelopak matanya tertutup seiring pertumbuhan usia Billy, membuat anak-anak seusianya kerap melemparkan ejekan-ejekan yang menyerang fisik Billy. Tidak hanya anak seusianya, terkadang orangtua mereka pun memandang rendah pada Billy, tak ayal mereka melarang anak-anak mereka untuk bergaul dengan Billy, bahkan oleh orangtuanya sendiri dia sering dimarahi dan dibentak dengan kasar. “Pegang pisaunya dengan benar, dasar anak tidak berguna!” Bentak sang ayah, dengan tangan kecilnya y...
Baca selengkapnya