Life is…
Jadilah orang baik.
Adalah hal yang sering di ucapkan orangtua saya kepada saya, siapapun dan apapun yang orang lain lakukan kepada kita, tetaplah menjadi orang baik. Karena tidak ada orang yang terlahir dengan keburukan. Apapun yang telah terjadi di masa lampau, hal itu lah yang membentuk kita yang sekarang ini. Dan pada kenyataannya tidak ada manusia yang mutlak baik dan tidak ada manusia yang mutlak buruk.
Berkatalah yang baik atau diam.
Diam adalah emas, begitu orang sering mengungkapkan. Tapi diam menurut ukuran saya adalah diam dengan tidak mengatakan perkataan buruk atau jahat yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Bagi saya, menghormati perasaan orang lain itu penting. Karena hanya lewat perkataan, seseorang dapat menjadi kawan atau bahkan lawan dalam waktu bersamaan. Pun saat kita marah atau kesal, saat kita mampu mengendalikan mulut kita dari keinginan untuk mengucapkan hal kasar atau buruk, maka kita sudah menjadi juara.
Hiduplah menjadi orang yang bermanfaat.
Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya. Saya adalah seorang pengagum. Pengagum dari mereka yang berani mengambil langkah besar untuk memulai sesuatu hal yang besar bukan hanya untuk hidupnya, tapi juga hidup orang lain. Tidak memperdulikan besar kecilnya keuntungan yang mereka dapatkan, dan terkadang melakukan sesuatu yang sederhana namun bernilai bagi sesama. Mereka yang mengambil satu profesi sederhana dengan dampak luar biasa.
Saya selalu menanamkan prinsip-prinsip itu dalam diri saya, menancapkannya dalam-dalam sehingga saya tidak mudah lupa dan terlena. Apa semudah itu? Tentu saja tidak, terkadang ada saja hal-hal yang kerap menggoyahkan prinsip yang coba kita pegang erat, orangtua saya bilang itu adalah godaan terberatnya. Pandangan manusia tidak selalu sama, tapi jika kita percaya pada apa yang kita yakini, tetaplah melangkah tegap dan berani dengan prinsip-prinsip itu. Mereka bilang, jangan pernah takut menyuarakan kebaikan, dan jadikanlah Allah sebagai penolongmu.
Jangan bersedih, jangan berputus asa, Allah bersama kita.
Palembang, 15 Juni 2016.
#30HariMenulis Hari ke-15
Komentar
Posting Komentar