Independent women.

"and if you have the ability to love, love yourself first". Charles Bukowski.


I don’t need a man, I don’t need a man.
I can live well without a man
I wake up early every morning, and I’m busy all day, I don’t even eat a proper meal.
But I do this because I like it.
The money may be a little but it’s from my own sweat.
This isn’t a ring that a boyfriend bought me.
My car, my clothes, I bought it alone my own.
I bought them after putting money to savings, after giving allowance to my parents.
If you trust men, what will you do when they leave you?
Are you jealous of me? If you’re jealous, you lose.
I can live well without a man.
So if you’re not confident, don’t come to me.
I don’t sell myself easily because
I don’t need a man, I don’t need a man.

-Miss A, I don’t need a man-
Karena kadang-kadang saya juga kepingin membanggakan diri saya sendiri yang sudah mandiri sekarang ini, sudah bukan lagi “anak kost” yang hidupnya kayak lirik lagu Padhayang Project, nasib anak kost, itu lirik superb kamvret, karena seorang teman yang nyebelinnya sebelas dua belas sama saya, bilang, kalau Nasib anak kostnya Padhyangan project itu “lu banget Cii!!”, dodol.

Dan kadang suka adaaaa gitu orang-orang atau cowok songong (kayak si mantan, eh) yang sok “gangster” kelakuan padahal pipisnya saja masih dipegangin, eh ya Allah maaf saya berkata kasar.
Tapi gimana donk, kalau nemu cowok model begitu, bawaannya kepingin nge-rapp lagunya Kat Dahlia yang Gangsta di depan mukanya dia, sambil sedikit muncrat-muncrat gitu enggak apa-apa mungkin ya, sekali dayung dua pulau tersatroni, ahay. Bunyinya kira-kira seperti ini, what dude?

“You say you a gangster, that don’t impress mee none. You say you a gangster, ain’t seen a thing you done. I do it all myself. I ain’t getting help from no one, from no one.
Terus balik lagi ke lagu yang rasanya gue banget saat ini, I don’t need a man! And someone like you, I wish nothing but the best for youuu, eh itu mah beda lagu, skip.

Tapi kadang juga, segimanapun galak dan sarkasnya saya, saya tetap butuh pasangan hidup yang mau jadi Payung saya, jadi superhero anak-anak saya, jadi pasangan sehidup sesyurga saya, eh ini apa? oke cukup.

Well, saya enggak termasuk perempuan yang galak dan sarkasnya selevel sama Richeese Chicken fire wing ya, lada-lada kumaha kitu1, enggak kok, saya masih punya sisi bidadari (tahan, belum saatnya kamu muntah!). Saya punya sisi lembut dan melankolis, buku saja bisa bikin saya kayak punya pacar, galau, risau, mewek, ketawa, bahagia, persis orang gila (efek kelamaan jomblo kali itu mah ci!), deuh.

Beneran kok, saya itu punya sisi introvert yang super sensitif, yang kadang-kadang suka pengen lari kehutan belok kepantai atau sekedar ngadem di jamban. Yang sok-sokan bilang I am okay tapi kemudian pasang status dengan uploadan gambar I am okay-nya ditambahin “Not” antara “am” sama “okay”, tidak lupa ditambahin emot titik dua curek2 satu di atas terus tutup kurung. Enggak konsisten. Terus terus?

Terus, suka jadi baper alias terbawa perasaan, dan ujug-ujug3 lagu Disguise-nya Lene Marline di klaim sebagai lagu yang gue banget, soundtrack hidup saya banget. Apalagi pas liriknya sudah sampai di must be strong, can’t show them that you’re weak.
Let them know that you’re okay
Just to make them stop, all wondering and the question they may have.

Yakin, liriknya ngena banget, apalagi kalau kepala sudah mumet-mumet manja minta di getok pentungan hansip.

Tapi balik lagi, bagaimanapun hidup kita, cobaan yang menimpa kita, itu hanya bagian dari sekenario Tuhan yang maha indah untuk kita, ciyeeeee, hush!. Kita tetep kudu4 kuat, karena seseorang itu kalau mau naik tingkat, naik derajat, naik pangkat pasti selalu ada ujiannya dulu kan? enggak akan ujug-ujug jadi Jenderal.
Kita itu kuat, kayak Titanium, you shoot me down but i won’t fall, I am titanium!! Dum ces dum ces, EDM5-an deh.

Last, kamu bisa cek video lagu Miss A - I don't need a man dan Lene Marline - Disguise dibawah sini.





#30HariMenulis Hari ke-4
1)                Pedes-pedes gimanaa gitu, bahasa sunda.
2)                Tanda baca.
3)                Tiba-tiba.
4)                Harus. 
5)                Electronic Dance Music.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Hari ke-21 Menulislah tentang adat SUKU-mu yang menurutmu menarik. *** Upacara Tingkeban. Atau lebih dikenal dengan upacara tujuh bulanan bagi perempuan yang sedang hamil 7 bulan. Salah satu adat suku sunda yang sudah jarang sekali saya lihat, sepertinya terakhir saya lihat upacara adat ini waktu saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, entah sekarang masih dilakukan apa tidak. Mungkin masih, hanya tidak banyak. Bagi saya, upacara adat ini menarik karena memiliki bagian khas (yang sangat saya sukai waktu saya masih kecil) yaitu rujak kanistren, rujak yang dibuat dari 7 macam buah-buahan. Rujak ini harus dibeli menggunakan genteng yang dibentuk bulat seperti koin, saya sempat lupa namanya apa, tapi setelah saya tanya sama om google tadi, yang konon serba tahu itu, akhirnya saya tahu kalau namanya talawengkar, yeay!. Talawengkar merupakan alat transaksi wajib (sebagai pengganti uang) jika kita menginginkan rujak kanistren tersebut. Saya dan sepupu-sepupu s...
Baca selengkapnya

Usai Disini

Tatangan: Membuat cerita dari lagu Raisa - Usai Disini Pedihnya Tanya yang tak terjawab Mampu menjatuhkanku yang dikira tegar “Hei Yar, Nunggu lama ya?” Sandra menarik kursi di depanku, duduk. Aku hanya menggeleng dan tersenyum, mengaduk milk shake cokelat yang sudah ku pesan terlebih dahulu. “Mas.” Sandra mengangkat tangannya hendak memesan. Seorang waiter dengan perawakan jangkung dan berwajah sangat manis menghampiri kami, mengambil sebuah note dari sakunya dan bersiap menuliskan pesanan Sandra. “Frape moccacinonya satu ya, em… sausage and friesnya deh boleh sekalian” dengan cekatan Waiter itu menuliskan menu yang di sebutkan Sandra. “Kamu gak pesan makan Yar?” “Engga deh masih kenyang” “Ya, sudah. Itu aja mas, makasih ya” “Saya ulangi pesananannya ya Kak, Frape moccaccino satu, sausage and friesnya satu” “Yaas.” Sandra mengatakannya dengan nada menggoda sembari mengeluarkan senyuman mautnya, dasar genit. “Baik, ditunggu sebentar ya Kak” Si Waiter terli...
Baca selengkapnya

A Boy Called Billy

Gambar
deviantart-so-sad-by-mazaises “Bau amis!” “Anak ikan!”   “Bajak laut!” “Dasar cacat!”   Ejekan itu ibarat camilan sehari-hari bagi Billy, seorang bocah berusia dua belas tahun yang lahir dalam keluarga penjual ikan di sebuah desa dekat pesisir pantai. Dirinya memiliki kelainan fisik, kaki kirinya lebih kecil dari kaki kanannya karena penyakit polio yang ia derita saat berusia 4 tahun. Sedangkan mata sebelah kanannya tidak bisa melihat semenjak ia dilahirkan sehingga kelopak matanya tertutup seiring pertumbuhan usia Billy, membuat anak-anak seusianya kerap melemparkan ejekan-ejekan yang menyerang fisik Billy. Tidak hanya anak seusianya, terkadang orangtua mereka pun memandang rendah pada Billy, tak ayal mereka melarang anak-anak mereka untuk bergaul dengan Billy, bahkan oleh orangtuanya sendiri dia sering dimarahi dan dibentak dengan kasar. “Pegang pisaunya dengan benar, dasar anak tidak berguna!” Bentak sang ayah, dengan tangan kecilnya y...
Baca selengkapnya