… untitled
Rayuku pada Tuhan-ku yang berhak atas segala apa yang terjadi dalam hidupku hingga nanti akhiratku.
Aku, hanya pengemis yang berjalan terseok tanpa-Nya.
Aku, hanyalah seonggok daging tak berdaya jika tidak karena nikmat-Nya lah aku dapat bergerak dan bernafas.
Aku, hanyalah seonggok daging tak berdaya jika tidak karena nikmat-Nya lah aku dapat bergerak dan bernafas.
Tafakur ku akan hidup yang telah ku jalani hingga mencapai seperempat abad.
Bagian dari setumpuk sekenario Tuhan terhadap manusia.
Bagian dari setumpuk sekenario Tuhan terhadap manusia.
Maafkan hamba jika terlampau sering lupa akan syukur atas nikmat-Mu yang maha melimpah.
Jangan jadikan hamba bagian dari mereka, manusia yang tak lagi menjadi hamba-Mu.
Tegur hamba saat hamba terlalu manja dan seenaknya akan nikmat-Mu.
Jangan jadikan hamba bagian dari mereka, manusia yang tak lagi menjadi hamba-Mu.
Tegur hamba saat hamba terlalu manja dan seenaknya akan nikmat-Mu.
Jika sakit ku adalah maaf-Mu, aku berserah pada-Mu ya Rabb… yang Maha Tahu, yang Maha Kuasa dan yang Maha Cinta.
Surat cintaku pada-Mu adalah Dzikir ku yang tak henti bertasbih atas keagungan-Mu.
Diri ini tiada sempurna, selalu saja berkilah dan melangkah khilaf…
namun Engkau sang Maha pengampun, sungguh Cinta-Mu tanpa batas.
Muhasabah ku atas kesucian cinta-Mu ya Rabb…
Diri ini tiada sempurna, selalu saja berkilah dan melangkah khilaf…
namun Engkau sang Maha pengampun, sungguh Cinta-Mu tanpa batas.
Muhasabah ku atas kesucian cinta-Mu ya Rabb…
Jangan pernah mengacuhkan hamba… Makhluk mu yang berlumur dosa.
Wahai Engkau, sang Maha Pengampun.
Wahai Engkau, sang Maha Pengampun.
Maka nikmat Tuhan-mu yang mana lagi yang kamu dustakan?
-Ar Rahman-
-Ar Rahman-
Komentar
Posting Komentar