Jika Cintamu sama seperti cintaku.

Aku, mulai belajar untuk tidak pernah takut kehilangan. Karena aku memang tidak pernah memiliki apapun. Semua hanya titipan sang Pencipta, termasuk juga rasa cinta.

Mencintai seseorang katanya sama dengan kita ikut merasa bahagia saat dia bahagia, meski bahagianya itu bukan aku.
Namun, hati ku tidak semulia itu untuk melepaskan, tapi, aku bisa memaksa hatiku untuk mengerti, nanti.

Jadi, jika nanti kau melihat aku tersenyum saat bahkan kita sudah tak lagi saling memiliki (memangnya pernah kita saling memiliki?) itu aku sudah bisa menerima apa yang memang seharusnya ku lepaskan untuk bersama bahagianya.

Jika dulu aku pernah tidak mengenalmu, maka sekarang seharusnya aku bisa untuk tidak lagi mengingatmu.

Karena cintaku tidak memaksa.
Aku mencintaimu, itu tidak bohong.
Hatiku baik saat melepasmu, awalnya aku bohong, rasanya sakit, tapi aku belajar untuk mengerti dan melepaskan untuk kemudian berjalan lagi.

dan karena jika cintamu sama seperti cintaku, aku tak perlu bersusah payah berlari mengejar langkahmu yang kencang, tapi kau akan mensejajarkan langkahmu denganku.

dan karena jika cintamu sama seperti cintaku, aku tak perlu cemburu saat kau bercerita tentang cinta masa lalu-mu.
Karena yakinku padamu, hanya aku yang kini terlihat dimatamu dari caramu memandangku dan menjagaku.
Kaupun menjaga agar hatiku tak luka oleh ucapmu.

Namun, pada-Mu Rabb kutitip hatiku pada akhirnya…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Usai Disini

A Boy Called Billy