Aku, hanya ingin mengeluh sebentar.

Beberapa hari terakhir semuanya terasa begitu menguras emosiku. Tidak ada tempat yang nyaman, ya, sepertinya begitu, mungkin.
Atau bisa saja aku memang sedang tidak nyaman dengan duniaku saat ini, iya, bisa jadi.
Atau aku jenuh? mungkin.
Atau aku hanya terlalu banyak mengeluh? baiklah, anggap saja begitu.

Jika definsi dari rasa nyaman itu adalah mendapat apa yang kita inginkan, aku setuju, kali ini.
Bukan berarti aku tidak bersyukur, tapi, aku hanya sedang ingin mengeluh, iya, mengertilah.
Banyak hal yang akhir-akhir ini membuat aku kecewa, termasuk diriku sendiri, kau tahu? itu sangat membuat tidak nyaman dan sangat menyebalkan, sangat! sekali.

Jika sudah seperti ini, maka aku akan menuduhmu, dunia, dengan segala sifat kekanakanku. Kamu! iya kamu! kenapa tidak bisa saja terasa nyaman untukku walau hanya satu jam? satu jam saja! aku tidak meminta itu untuk setahun atau bahkan selamanya, tidak, walau ingin, tapi, tidak, aku yakin.
Aku memang bukan sang Ratu yang memiliki istana dan kerajaan yang akan tunduk oleh perintahnya, tapi setidaknya, aku hanya menginginkan sedikit ruang nyaman untuk aku, bisa berdiam, senyaman mungkin dengan banyak kepenatan dan kekecewaan yang sering kali tak terucap, iya, aku tak akan sanggup mengucapkannya. Lagi pula, untuk apa?.

Rasa nyaman dan kecewa itu saling bertolak belakang, mereka tidak pernah ada pada satu ruang yang sama, kau harus tahu itu.
Di mulai dari ratusan atau bahkan jutaan kata "seenaknya" dari orang-orang yang lebih senang memperluas wawasan bodohnya ketimbang menjadi manusia cerdas. Aku tidak merendahkan, tidak sama sekali, hanya mengucapkannya saja, sedikit lebih jujur, iya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genteng dan Rujak Kanistren

Usai Disini

A Boy Called Billy