Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Senja di Bulan Juni

"Masih satu jam lagi" aku mengembuskan nafas berat setelah melirik jam dinding yang tepat terpasang di hadapanku. Dua jam, artinya masih sekitar tiga ribu enam ratus detik yang harus aku habiskan di kursi yang sama, meja yang sama dan berhadapan dengan layar yang sama. "Ugh..." aku merengangkan tanganku ke atas dan mulai menyamankan kembali posisi dudukku. "Kenapa Mbak?" seseorang melongok dari balik layar komputerku. "Suntuk" kujawab singkat yang dibalas dengan cengiran si Penanya. Akhir-akhir ini aku merasa terlalu bosan berada di sini, lebih sering terasa penatnya ketimbang semangatnya. Apa mungkin ini yang dinamakan kejenuhan terhadap pekerjaan yang itu-itu saja selama beberapa tahun belakangan? Empat tahun lebih aku bekerja di tempat yang sama dengan pekerjaan yang memang cukup membuat lelah, well , memang tidak ada pekerjaan yang tidak bikin lelah sih, hanya saja ini adalah jenis pekerjaan yang memang cukup membosankan. "Mungkin kau s...

Dear, Bocah kecil.

Kepada kamu yang setiap malam minta dibangunkan agar bisa ikut serta mencari jangkrik untuk pakan ayam Bapakmu. *** Masa itu adalah kenangan paling indah yang kamu miliki, sisa dari masa kecil yang hampir delapan puluh persennya kamu lupakan, tanpa pamit, tanpa memberi sinyal kepergian, memori itu menghilang perlahan. Bukan salahmu, hanya saja kenangan-kenangan itu mulai memecah dirinya menjadi kepingan puzzle yang tak mampu bertahan lama dalam satu kesatuan utuh, dia retak, dia menghilang, satu persatu lenyap seperti buih. Entah sejak kapan dimulai, Bapak mulai sering mencari jangkrik bersama satu orang teman dekatnya -untuk pakan ternak ayamnya yang tidak seberapa banyak-, setiap malam, dimusim kemarau, dimana pesawahan mengering dan tanahnya retak dimana-mana -disanalah jangkrik-jangkrik itu tinggal-. Maka setiap malam pula aku minta dibangunkan jika aku tertidur selama menunggu, ah tidak, aku memang tidak mampu menunggu hingga tengah malam, saat itu -jika ingatanku tidak m...