Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Ruang pertama.

Hatiku berkata bahwa kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini. Jika kamu membaca tulisan ini, itu berarti kita berpisah lagi. Dan itu artinya sesuatu menarikku pergi. Aku memang wanita yang selalu merepotkan pria. Tapi aku akan selalu duduk disini dan bertanya, "bagaimana kabarmu?", tapi kamu tidak akan bisa menjawab pertanyaanku itu. Jarak kita mungkin sangat jauh sekarang. Maaf… Karena aku tidak bisa melepaskanmu, meskipun aku tahu apa yang menghalangi kita. Maaf… Karena aku masih ingin memelukmu dengan sepenuh hati. Tapi aku menyesal… tak menggenggam tanganmu erat dan tak memelukmu dengan erat. Maaf… Karena aku masih mencintaimu. Aku berharap kamu tidak perlu membaca tulisan ini.

Tentang seorang pecinta dan kisah cintanya (Bagian 1)

Hari ini aku berada dibalik tembok, bersandar dan menelungkupkan wajah diantara dua tangan yang melipat ditopang dua lutut yang bersisian. Aku mengingat ... Mengingat setiap kejadian yang sudah terlewati sepanjang tahun ini. Dari rasa yang sepahit obat demam hingga rasa manis semanis madu tanpa perlu campuran gula. Aku berjalan, kearah yang menurutku sudah benar, namun setelah berjalan cukup lama, aku tersesat. Linglung. Selama beberapa masa aku hanya diam, ditempat yang sama, masih kebingungan, masih mencari jalan pulang, tanpa berbuat banyak. Pasif. Tidak, bukan hanya pasif, tempat asing ini terasa begitu nyaman, membuat aku tidak ingin pergi, aku tahu aku berada ditempat yang salah, harusnya aku cepat pergi, mencari jalan kembali. Tidak bisa, ini salah, aku tahu, tapi kenapa aku belum mau beranjak pergi? Sekian lamanya aku menetap, menikmati zona asing ini, membaurkan diri, berharap jika ini tak akan lagi terasa asing, berharap jika ketersesatan ini adalah skenario sang Maha T...