Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Mengingatmu.

1. Dengan mengingatmu, pertahananku untuk tidak jatuh lagi menjadi goyah. Aku benci, tapi masih ingin mengingatmu. 2. Awalnya, aku kira mudah, untuk sekedar tidak meluangkan waktu dan berlama-lama dengan sesuatu tentang kamu, tapi aku salah, karena ingatan tentang kamu selalu menyelinap di sela acuhku. 3. Kadang, hanya tanpa sengaja aku tiba-tiba mengingatmu, membiarkan diriku seketika mengkhawatirkan apapun yang menyangkut kamu. 4. Tidak ada baiknya, memori tentang kamu hanya menjadi sakit yang tak berpenawar, itu menyiksa. 5. Walaupun aku jatuh cinta padamu, aku tidak akan memaksa kamu untuk tinggal dihatiku, itu janjiku. 6. Jika kamu ingin pergi, pergi saja! Tapi, boleh aku minta satu hal? Sebelum aku lupa memintanya. Lain kali, kalau kamu mendapatiku masih dalam ingatan yang sama, ajari aku, untuk berhenti mengingat apapun yang menyangkut kamu. 7. atau, kamu tidak usah lagi datang dalam kehidupanku, meski hanya di sela. Menjauhlah. 8. Mungkin, sesaknya memerlukan wakt...

Beda.

Mungkin, kamu memang tidak tahu. Rasanya sakit sekali saat kau mulai mengacuhkan ku. Mungkin, kamu memang tidak tahu. Senyumnya hanya ku paksakan agar kelihatannya baik-baik saja. Mungkin, kamu memang tidak tahu. Aku yang hanya pura-pura tak peduli daripada harus sesak melihat ketidak pedulianmu. Iya, mungkin kamu memang tidak tahu. atau pahitnya, bisa saja kamu tahu, tapi lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu. Aku merasa bodoh. Karena, aku berharap sesuatu yang baik terjadi untuk kita. Hanya aku sajakah? Aku bahkan tidak bisa meyakinkan hal itu, karena terkadang aku melihat beda dari cara mu saat bersamaku dan saat kita tak bersama. Beda.