Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Muhasabah Cinta

Wahai pemilik nyawaku, betapa lemah diriku ini, berat ujian dari-Mu, kupasrahkan semua pada-Mu. Tuhan, baru ku sadar, indah nikmat sehat itu, tak pandai aku bersyukur, kini ku harapkan cinta-Mu. Kata-kata cinta terucap indah, mengalir berdzikir dikidung doaku. Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku. Butir-butir cinta air mataku, teringat semua yang Kau beri untukku. Ampuni khilaf dan salah selama ini, ya ilahi. Muhasabah cintaku. Tuhan, kuatan aku, lindungiku dari putus asa. Jika aku harus mati, pertemukan aku dengam-Mu. -lagu ini selalu jadi pengingat dikala aku merasa sepi dan lemah. Remember Allah never leave us-

Catatan Pertama di Bulan Desember.

Suatu hari, aku bercerita pada sang Bunda. Bunda, aku jatuh cinta! Tapi di hari lain, aku berlari sesenggukan ke dalam pelukannya. kenapa nak? Bunda, aku terluka. Tangannya lembut membelai kepalaku yang tertutup hijab. "Tak apa" ucapnya menenangkan. "Suatu hari akan ada yang datang membawa cinta tanpa harus memberi luka, padamu, anakku tercinta" "...." aku hanya menangis. "Menangis saja, tak apa" Bunda terus mengusap kepalaku. "...." "Akan ada pria yang membawa bahagia untuk wanita paling istimewa" Dan air mataku tak mau berhenti mengalir malam itu. Terima kasih Bunda.